Pekerjaan manol merujuk pada orang yang bertugas mengangkut barang, biasanya di pasar atau gudang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manol diartikan sebagai kuli yang melakukan pekerjaan fisik, seperti mengangkat beban berat, dan sering dilakukan secara musiman, misalnya pada saat panen padi. Pekerjaan ini bermanfaat karena memberikan penghasilan yang cukup, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pedesaan dengan aktivitas panen musiman. Namun, pekerjaan ini juga memiliki risiko tinggi karena melibatkan pengangkutan barang-barang berat.
Di Indonesia, manol dikenal sebagai pekerja yang mengangkut barang-barang berat, seperti karung padi, barang dagangan, atau hasil panen lainnya. Pekerjaan ini membutuhkan tenaga fisik yang besar dan biasanya dilakukan oleh mereka yang mencari penghasilan tambahan, terutama selama musim panen.
Di wilayah pedesaan, khususnya di daerah pertanian, pekerjaan manol menjadi salah satu sumber penghasilan musiman yang penting. Misalnya, pada musim panen, para manol dibayar untuk mengangkut hasil pertanian dari ladang ke tempat penyimpanan atau pasar. Penghasilan dari pekerjaan ini dapat cukup menggiurkan, tergantung pada jumlah barang yang diangkut. Seorang manol bisa mengangkut beberapa ton gabah dalam sehari dan menerima upah berdasarkan berat yang diangkut.
Namun, pekerjaan ini memiliki risiko, terutama karena barang yang diangkat bisa mencapai berat hingga 100 kilogram. Cedera akibat terjatuh atau tertimpa barang sering kali menjadi tantangan yang dihadapi oleh para manol.
Secara umum, manol sering bekerja dalam tim untuk meningkatkan efisiensi dalam pengangkutan barang, terutama dalam volume besar. Pekerjaan ini telah menjadi salah satu sumber ekonomi penting bagi banyak orang di pedesaan Indonesia, terutama selama musim panen.