Setiap orang tua bahkan bapak/ibu guru pasti ingin anak-anak selalu dalam kondisi sehat. Perubahan musim yang terjadi dari musim kemarau ke musim penghujan (atau sebaliknya) yang sering disebut dengan musim pancaroba kerap kali menjadi masa anak sekolah ‘rajin’ tidak masuk sekolah karena sakit.
Untuk usia anak-anak di daerah tropis, tanda dan gejala penyakit yang sering menjangkiti anak-anak di masa pancaroba adalah demam, batuk, pilek, sakit menelan, bersin-bersin, sesak nafas, tidak nafsu makan, muntah, dan diare.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dilakukan secara teratur agar anak tetap sehat dan jarang sakit:
Cukupi kebutuhan nutrisi dan air
Kebutuhan nutrisi anak bisa mengacu pada angka kecukupan gizi (AKG), cek ke AKG yang terbaru. Sebagai contoh, untuk anak kelas 2-4 SD menurut AKG 2019 kebutuhan nutrisi dan airnya sebagai berikut:
Energi 1650 kkal, Protein 40 gram, Lemak total 55 gram, Asam lemak omega 3 0,9 gram, Asam lemak omega 6 10 gram, Karbohidrat 250 gram, Serat 23 gram, Air 1650 ml.
Vitamin A 500 RE, Vitamin D 15 mcg, Vitamin E 8 mcg, Vitamin K 25 mcg, Vitamin B1 0,9 mg, Vitamin B2 0,9 mg, Vitamin B3 10 mg, Vitamin B5 (Pantotenat) 4,0 mg, Vitamin B6 1,0 mg, Folat 300 mcg, Vitamin B12 2,0 mcg, Biotin 12 mcg, Kolin 375 mg, Vitamin C 45 mg.
Kalsium 1000 mg, Fosfor 500 mg, Magnesium 135 mg, Besi 10 mg, Iodium 120 mcg, Seng 5 mg, Selenium 22 mcg, Mangan 1,7 mg, Fluor 1,4 mg, Kromium 21 mcg, Kalium 3200 mg, Natrium 1000 mg, Klor 1500 mg, Tembaga 570 mcg.
Berikan makanan yang beragam
Sumber makanan hewani dan nabati harus diberikan dengan cukup dalam menu makanan setiap hari. Jika pagi misalnya tidak sempat memberikan sayur atau buah, maka pastikan untuk memberikan sayur dan buah sebagai makanan selingan, atau setelah makan siang atau makan malam. Intinya dalam sehari pastikan makanan dan minuman yang diberikan beragam untuk memenuhi aneka ragam zat gizi yang dibutuhkan.
Sekali-sekali boleh memberikan makanan olahan (sosis, nugget, burger, dll), tapi pastikan memberikan makanan olahan yang kualitasnya baik dan aman, agar anak tidak sembunyi-sembunyi makan makanan olahan secara berlebihan saat tidak diawasi. Lebih baik lagi jika orang tua dapat membuat sendiri makanan yang diberikan pada anak, dengan bahan dan cara pembuatan yang baik.
Utamakan memberikan protein hewani
Protein hewani disebut sebagai protein berkualitas tinggi dibandingkan dengan protein nabati antara lain karena lebih mudah diserap dan kandungan lain yang menyertai juga bermanfaat. Daging sapi misalnya, mengandung protein dan zat besi serta mineral lain yang dibutuhkan tubuh. Ikan laut umumnya selain mengandung protein juga mengandung asam lemak esensial yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Telur ayam merupakan sumber protein hewani yang cukup terjangkau dengan kandungan asam amino yang lengkap.
Kebutuhan protein sebanyak 40 gram sehari berdasarkan AKG untuk anak usia 7-9 tahun. Contoh makanan yang dapat diberikan dalam sehari: 1 paha ayam goreng ukuran sedang (mengandung sekitar 13 gram protein), 1 telur ayam rebus/goreng (mengandung sekitar 6 gram protein), 100 gram ikan tongkol digoreng/dipepes (mengandung sekitar 23 gram protein).
Berikan susu sapi jika tidak alergi
Jika ragu dengan kualitas susu sapi ‘segar’ yang ada di pasaran, sebaiknya berikan susu full cream pada anak yang tidak memiliki alergi terhadap susu sapi. Susu sapi dapat menjadi sumber kalsium, protein, dan asam lemak yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Boleh memberikan probiotik
Minuman atau makanan yang mengandung probiotik dapat pula diberikan untuk meningkatkan ‘bakteri baik’ di saluran pencernaan anak. Pencernaan yang baik ditunjukkan oleh frekuensi buang air besar yang secara umum disebut normal ketika frekuensinya 1 kali sehari.
Jika lebih dari 1 kali sehari asalkan tidak cair dan tidak disertai darah maka masih tergolong normal, kemungkinan hanya karena kebanyakan makan. Kalau buang air besar dua hari sekali juga masih tergolong normal, kemungkinan karena memang sedang malas makan sehingga ampasnya sedikit, atau karena kurang serat atau kurang cairan. Minuman atau makanan yang mengandung probiotik antara lain juga dapat membantu memfermentasikan sisa-sisa makanan sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Berikan multivitamin dan mineral jika perlu saja
Tidak usah setiap hari memberikan suplemen multivitamin dan mineral. Jika pemberian makanan sudah sesuai kebutuhan dengan sumber yang beragam maka sebenarnya tidak diperlukan pemberian suplemen. Sesuai namanya, suplemen hanya patut diberikan sebagai tambahan makanan ketika kebutuhan tubuh tidak terpenuhi.
Beberapa vitamin dan mineral akan lebih berbahaya ketika kadarnya dalam tubuh berlebihan dibandingkan saat kadarnya rendah. Beberapa komponen multivitamin dan mineral juga ada yang dapat menimbulkan efek samping mual dan muntah. Lebih disarankan untuk memberikan makanan yang bergizi lengkap dibandingkan memberikan suplemen vitamin atau mineral.
Cegah dehidrasi
Kebutuhan cairan anak menurut AKG untuk usia 7-9 tahun adalah 1650 ml per harinya. Jumlah ini setara dengan kurang lebih 8 gelas per hari. Pastikan kebutuhan tercukupi dengan memberikan air yang aman. Ketika cuaca mendung dan tidak gerah, anak jarang berkeringat sehingga jarang haus, sehingga anak perlu diingatkan untuk minum meskipun belum merasa haus.
Pantau kecukupan cairan harian antara lain dengan melihat warna air pipis. Normalnya air pipis berwarna jernih agak kekuningan. Yang menunjukkan kurang minum adalah ketika warna air pipis kuning bahkan kuning tua. Beberapa multivitamin yang sering dikonsumsi anak dapat membuat warna air pipis menjadi lebih kuning. Jangan pula berlebihan memberikan air minum, cukup sesuai jumlah yang disarankan.
Biasakan cuci tangan dan menjaga kebersihan diri
Cuci tangan setiap selesai bermain dan buang air, serta sebelum makan/minum dan sebelum tidur dapat mencegah paparan kuman penyakit. Mandi sebaiknya menggunakan air yang tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas untuk mencegah perubahan suhu yang ekstrim.
Anak-anak yang refleks mengucek mata ketika terasa gatal juga dapat terhindar dari radang mata (konjungtivitis) jika rajin cuci tangan. Ketika mata tampak kemerahan, berair mata banyak, atau mengeluarkan kotoran mata yang berlebihan maka perlu juga untuk rajin mencuci area mata dengan air hangat.
Olahraga dan bergerak aktif
Anak-anak perlu didorong untuk berolahraga dan bergerak aktif seluruh tubuhnya. Contoh yang buruk dalam mengisi waktu adalah dengan berjam-jam menggerakkan jari jemari di gadget atau duduk seharian di depan televisi. Ajak anak untuk ikut membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga atau melakukan hal-hal menarik yang memerlukan gerak tubuh. Misalnya anak bisa diajak untuk jalan kaki di sekitar rumah atau diminta untuk membeli sesuatu di toko dekat rumah.
Dapatkan khasiat sinar matahari
Sinar matahari dapat membantu tubuh memproduksi vitamin D yang aktif ketika menyinari kulit kita. Ada yang bilang paling baik pagi hari, ada yang bilang paling baik mendekati tengah hari. Jadi jika diambil rata-ratanya maka sebaiknya anak-anak dijemur selama 15 menit di sekitar jam 8-10. Waktu yang pas dengan waktu istirahat di sekolah, sehingga ketika matahari sedang bersinar, sebaiknya anak-anak diminta bermain sambil menikmati sinar matahari.
Pastikan tidur malam yang cukup
Tidur siang bukanlah hal yang buruk untuk dilakukan, tapi yang lebih penting adalah memastikan anak tidur malam dengan baik. Anak usia 5-9 tahun sebaiknya tidur selama 9-11 jam. Jadi misalnya untuk mencapai tidur selama 9 jam dapat dimulai tidur jam 21.00 dan bangun jam 06.00.
Kita juga dapat meningkatkan kualitas tidur anak dengan kondisi tempat tidur yang gelap untuk membantu tubuh memproduksi hormon melatonin yang penting untuk memberikan tidur yang lelap. Musik yang lembut juga dapat mengantarkan tidur dengan baik. Suhu ruangan juga sebaiknya tidak terlalu dingin atau terlalu panas.
Lengkapi imunisasi
Anak yang sehat juga perlu diimunisasi agar tetap sehat dan dapat terhindar dari penyakit-penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pemerintah sudah menyiapkan jadwal imunisasi yang disarankan, orang tua tinggal mengikuti anjuran dari dokter. Bahkan secara teratur juga diadakan bulan imunisasi anak sekolah oleh dinas kesehatan setempat untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak Indonesia.
Semakin banyak anak yang diimunisasi akan meningkatkan kekebalan masyarakat secara keseluruhan (atau dikenal dengan istilah “herd immunity”). Pada daerah-daerah yang banyak penganut anti vaksinasi akan berpotensi timbul wabah penyakit menular yang berbahaya dan mematikan.
Jauhkan anak dari asap rokok
Asap rokok dan sisa-sisa rokok berbahaya bagi manusia. Hindarkan rumah dan lingkungan anak dari asap rokok. Bahkan hindarkan anak dari perokok, karena sisa-sisa asap rokok yang menempel di baju dan tubuh perokok juga dapat memberikan efek buruk pada kesehatan dan tumbuh kembang anak. Bagi orang tua yang masih menjadi perokok, segeralah berhenti merokok, carilah motivasi yang kuat agar dapat menghentikan kebiasaan merokok.
Gunakan antibiotik dengan rasional
Banyak dokter yang kini tidak memberikan antibiotik kepada pasien. Sebagai orang tua, kita tidak perlu meminta dokter memberikan antibiotik. Jangan pula membeli sendiri antibiotik dan memberikannya pada anak kita yang sakit. Antibiotik tidak diperlukan pada sebagian besar ‘penyakit biasa anak-anak’.
Demam, batuk, pilek, dan sakit menelan yang tidak disebabkan oleh bakteri tidak memerlukan antibiotik. Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh virus akan sembuh dengan sendirinya (self-limiting diseases). Namun, ketika oleh hasil wawancara dan pemeriksaan dokter akhirnya disimpulkan perlu diberikan antibiotik maka wajib dikonsumsi sesuai aturan yang dipesankan.
Penggunaan antibiotik yang rasional akan mencegah perluasan kuman yang kebal terhadap antibiotik (resistensi antibiotik). Jika terinfeksi oleh kuman yang sudah kebal antibiotik maka penanganannya akan lebih sulit dan lebih berisiko menimbulkan kematian.
Jaga kesehatan mental anak
Anak perlu diajari mengelola stres psikologis. Beban sekolah dan pertemanan anak kadang dapat memberikan efek buruk pada fisik anak. Orang tua harus mampu menjadi teman anak, menjadi tempat anak mencurahkan pikiran dan perasaannya.
Aturan dalam masing-masing keluarga dan hukuman maupun hadiah yang menyertai harus dibicarakan secara terbuka dengan anak. Anak sudah dapat memahami aturan yang dibuat oleh orang tua dan konsekuensinya. Anak harus didorong untuk juga mau menyampaikan pendapat bahkan keberatannya atas peraturan di rumah dengan baik dan sopan.
Suasana mental yang adil dan konsisten dapat menjadi bekal anak untuk memiliki ketahanan fisik dan mental yang baik. Anak berhak mendapat teguran dan hukuman yang wajar jika melakukan kesalahan. Anak pun berhak mendapat pujian dan hadiah yang wajar jika mencapai prestasi tertentu atau melakukan hal yang baik.
Pujian bagi anak akan memotivasi anak untuk memiliki semangat yang baik. Semangat yang baik akan membawa anak dalam kondisi mental yang sehat. Mental yang sehat akan membantu anak untuk tetap sehat dengan pertumbuhan dan perkembangan yang normal.