Digoxin tidak rutin diberikan kepada pasien jantung karena keterbatasan efektivitasnya, potensi toksisitas, dan adanya terapi modern yang lebih aman. Berikut adalah alasan utamanya:
- Spektrum Indikasi Terbatas
Digoxin umumnya digunakan pada pasien dengan fibrilasi atrium (AF) dan gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi. Tidak semua pasien jantung membutuhkan digoxin, terutama jika fungsi jantung masih baik atau jenis aritmia tidak memerlukan kontrol frekuensi. - Potensi Toksisitas
Digoxin memiliki rentang terapeutik yang sempit, sehingga mudah menyebabkan toksisitas. Gejalanya meliputi mual, muntah, gangguan penglihatan (buram atau warna kekuningan), dan aritmia serius. Risiko meningkat pada pasien lanjut usia, dengan gangguan ginjal, atau yang mengonsumsi obat tertentu. - Efektivitas Terbatas
Digoxin tidak menurunkan angka kematian pada gagal jantung. Obat ini hanya memperbaiki gejala dan kualitas hidup, sehingga penggunaannya lebih fokus pada kontrol detak jantung pada fibrilasi atrium. - Risiko Interaksi Obat
Digoxin memiliki banyak interaksi obat, seperti dengan diuretik, amiodarone, verapamil, dan antibiotik tertentu, yang dapat meningkatkan risiko toksisitas.