Author Archives: Admin53

Bagaimana pendaftaran FK Methodist Medan?

Dari https://fkmethodistmedan.ac.id/, 10 Juni 2024.

Syarat Pendaftaran Program Studi Pendidikan Dokter (S1) Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia:

  • Photocopy ijazah SMU/SMA Jurusan IPA: 3 lembar dilegalisir Kepala Sekolah
  • Photocopy Nilai Akhir SMU/SMA Jurusan IPA: 3 lembar dilegalisir Kepala Sekolah
  • Pasfoto terbaru ukuran 3×4: 5 lembar berwarna latar merah
  • Surat Keterangan kesehatan dari RSU Pemerintah
  • Surat keterangan tidak buta warna (total atau parsial) dari Dokter Spesialis Mata

Portal pendaftaran dan brosur: PMB Methodist Medan

Biaya Pendaftaran:

  • Biaya Pendaftaran: Rp. 200.000
  • Biaya TPA: Rp. 500.000
  • Biaya Psikotest: Rp. 350.000
  • Biaya Test Kesehatan: Rp. 500.000
  • Biaya PPKMB/P3S + Jaket: Rp. 350.000

Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia:

  • Sumbangan pembangunan: Rp. 200 juta (bisa dicicil 4 kali)
  • Uang Kuliah Tunggal (UKT): Rp. 30 juta/semester

Akreditasi:

  • Program Studi Pendidikan Dokter (S.Ked): B
  • Program Studi Profesi Dokter: B
  • Program Studi Ilmu Biomedik (S2): Baik

Sejarah Singkat: Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia resmi terdaftar pada Kementerian Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) tanggal 04 September 1969 melalui Surat Keputusan No. 156A/DPT/I/1969. Fakultas ini mengelola 3 program studi:

  • Program Studi Sarjana Kedokteran (S.Ked)
  • Program Studi Profesi Dokter (dr)
  • Program Studi Magister Ilmu Biomedik (M.Biomed) yang dibuka pada tahun 2020.

Struktur Organisasi:

  • Dekan: dr. Eka Samuel P. Hutasoit, Sp.OG, MM
  • Wakil Dekan I: Dr. dr. Endy Juli Anto, MKT, AIFO-K
  • Wakil Dekan II: dr. Alexander P. Marpaung, MKT
  • Wakil Dekan III: dr. Harry Butar-Butar, Sp. B
  • Ka. Prodi Sarjana Kedokteran: dr. Novrina Situmorang, M.Biomed
  • Ka. Prodi Profesi: Dr. dr. Hendrika A. Silitonga, M.Kes, AIFO-K
  • Sek. Prodi Sarjana Kedokteran: dr. Inda M.H. Sinaga, M.Biomed

MEU (Medical Education Unit):

  • Ketua: Plt. dr. Putri C Eyanoer, MS. Epid., Ph.D
  • Anggota: dr. Evirosa Simanjuntak, M. Biomed

Unit Penelitian dan Pengembangan Ilmiah (UPPI):

  • Ketua: Prof. Dr. dr. Hadyanto Lim, M.Kes, Sp.FK, FESC, FIBA, FAHA
  • Sek. UPPI: Dr. dr. Jekson M. Siahaan, M.Biomed, AIFO-K

Unit Pengabdian Masyarakat:

  • Ketua: dr. Surjadi Rimbun, M.Biomed

Kontak:

  • Alamat Fakultas: Jl. Setia Budi Pasar II Tanjung Sari Medan 20132
  • Telepon: (061) 8212160
  • Fax: (061) 8212161
  • Email: fkmethodistmedan@yahoo.co.id
  • Contact person PMB: Romipa (081361170123); Rostuana (082273091995); Cartika (081361683103)

Bagaimana pendaftaran FK UISU?

Dari https://fk.uisu.ac.id, 9 Juni 2024.

Berikut informasi tentang biaya pendaftaran dan prosedur pembayaran untuk Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU) secara terstruktur dan jelas:

  • Biaya Pendaftaran: Rp. 1.500.000,-.
  • Pembayaran Biaya Pendaftaran:
    • Bank: Bank Syariah Indonesia – BSI
    • Nomor Rekening: 5006000145
    • Atas Nama: SPMB UISU
    • Catatan untuk Pemilik Rekening Non-BSI: Gunakan kode 451 saat transfer.
  • Kontak Informasi:
    • Nama: Dr. Pardi, S.S., M.Si
    • Nomor Telepon: 0811 656 1952 (dapat dihubungi via Telepon, SMS, atau Whatsapp)
  • Daftar di sini: PMB UISU

Biaya kuliah

  • Uang Pembangunan: 250 juta rupiah, bisa dicicil 2 kali dalam tahun pertama kuliah.
  • SPP: 25 juta rupiah per semester.
  • Selengkapnya cek di: Brosur PMB

Berikut adalah daftar dan deskripsi jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara:

  1. Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik):
    • Lingkup Keilmuan: Khususnya kedokteran dasar, biologi molekular, dan pendidikan kedokteran.
    • Deskripsi: Fokus pada bidang-bidang yang mendukung kemajuan dalam praktek dan pendidikan kedokteran, serta inovasi dalam biologi molekular.
  2. Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis:
    • Lingkup Keilmuan: Kedokteran.
    • Deskripsi: Jurnal yang menerbitkan karya ilmiah yang mempromosikan penelitian dalam berbagai aspek kedokteran, bertujuan untuk memberikan wawasan baru dalam praktik medis dan penelitian.
  3. Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan:
    • Lingkup Keilmuan: Kedokteran, kesehatan masyarakat, dan ilmu perilaku.
    • Deskripsi: Menyediakan platform bagi peneliti dan praktisi untuk mempublikasikan hasil penelitian dan ulasan yang berkaitan dengan kedokteran dan isu-isu kesehatan masyarakat, dengan penekanan pada aplikasi ilmu perilaku untuk meningkatkan kesehatan.
  • Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU) adalah fakultas kedokteran swasta tertua di luar Jawa.
  • Akreditasi Terakhir: Tahun 2022 oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes).
    • Program Studi Sarjana Kedokteran: Peringkat Baik Sekali, berlaku sampai 9 November 2027.
    • Program Studi Profesi Dokter: Peringkat Baik Sekali, berlaku sampai 9 November 2027.
  • Tenaga Pengajar: Terdiri dari 74 dosen dengan kualifikasi S2 dan S3 dari berbagai bidang kedokteran.
  • Kurikulum Sarjana Kedokteran: Dilaksanakan selama 7 semester dengan total 153 SKS.
  • Kurikulum Profesi Dokter: Dilaksanakan dalam 4 semester dengan total 40 SKS.

Pimpinan Fakultas Kedokteran UISU Periode 2023 – 2027

  • Dekan: dr. Tri Makmur, Sp.S
  • Wakil Dekan Bidang Akademik dan Dakwah Islamiyah: dr. Irma Yanti Rangkuti, M.Si, M.Biomed
  • Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Tata Kelola: dr. Marzuki Samion, MA (K3)
  • Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan: dr. Ismurrizal, SH., MH., Sp.F, D.Bioeth

Kontak

Alamat:
Jl. STM No.77, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Medan Johor, Medan 20219
Jl. SM. Raja No.2A, Medan 20212

Nomor Telepon: (061) 42778962

Apa lisensi membagikan karya Visual Capitalist di media sosial?

Sumber: https://www.visualcapitalist.com/use-our-visualizations/

You can share our original content for free on social media platforms as long as the following criteria are met:

– Please link back to the original source

– Please provide attribution to “Visual Capitalist”

– Please don’t edit or change the content, size, or formatting of the graphic

This applies to all social media account types, from personal to corporate accounts.

Bagaimana cara menghitung BSA?

Body Surface Area (BSA) atau luas permukaan tubuh adalah ukuran yang digunakan dalam berbagai pengaturan medis untuk menilai dosis obat, fungsi ginjal, atau kondisi tubuh lainnya. Ada beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung BSA, namun rumus yang paling umum adalah Rumus Mosteller karena kesederhanaannya.

Langkah-langkah Menghitung BSA:

  1. Siapkan Data:
    • Tinggi badan dalam sentimeter (cm).
    • Berat badan dalam kilogram (kg).
  2. Masukkan ke dalam Rumus Mosteller:
    • Kalikan tinggi badan (cm) dengan berat badan (kg).
    • Bagi hasilnya dengan 3600.
    • Ambil akar kuadrat dari hasil tersebut.

Contoh Perhitungan:

Jika seseorang memiliki tinggi 170 cm dan berat badan 65 kg, maka BSA-nya dihitung dengan langkah-langkah berikut:

  1. Kalikan 170 dengan 65 untuk mendapatkan 11.050.
  2. Bagilah 11.050 dengan 3600 untuk mendapatkan sekitar 3,07.
  3. Ambil akar kuadrat dari 3,07, yang memberikan hasil sekitar 1,75 m².

Jadi, BSA orang tersebut sekitar 1.75 m².

Penggunaan BSA:

  • Dosis Obat: Digunakan untuk menghitung dosis obat-obatan tertentu, terutama dalam kemoterapi.
  • Evaluasi Fungsi Ginjal: Dipakai untuk memperkirakan laju filtrasi glomerulus (GFR).
  • Indikator Kesehatan: Memberikan gambaran tentang luas permukaan tubuh yang digunakan dalam berbagai pengukuran kesehatan lainnya.

Apa arti semantik dan sintaksis?

Semantik dan sintaksis adalah dua konsep penting dalam linguistik yang berkaitan dengan bahasa, tetapi masing-masing memiliki fokus yang berbeda.

1. Semantik:

  • Pengertian: Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari makna dari kata, frasa, kalimat, dan teks secara keseluruhan. Ini mencakup bagaimana makna dihasilkan, diinterpretasikan, dan dipahami dalam konteks tertentu.
  • Contoh: Kata “rumah” secara semantik berarti bangunan tempat tinggal. Namun, dalam konteks tertentu, “rumah” juga bisa bermakna “keluarga” atau “tempat asal.”

2. Sintaksis:

  • Pengertian: Sintaksis adalah cabang linguistik yang mempelajari struktur kalimat, yaitu bagaimana kata-kata disusun menjadi frasa, klausa, dan kalimat. Sintaksis menentukan aturan tata bahasa tentang bagaimana kata-kata dapat digabungkan secara gramatikal.
  • Contoh: Dalam kalimat “Saya makan nasi,” sintaksis mengatur urutan kata sehingga kalimat tersebut bermakna dan gramatikal dalam Bahasa Indonesia.

Perbedaan Utama:

  • Fokus: Sintaksis berfokus pada struktur dan aturan tata bahasa, sedangkan semantik berfokus pada makna.
  • Tingkat Analisis: Sintaksis mengatur bagaimana kata-kata disusun, sementara semantik menangani bagaimana makna disampaikan oleh struktur yang telah disusun.

Keterkaitan:

  • Hubungan: Meskipun berbeda, sintaksis dan semantik saling terkait. Struktur kalimat (sintaksis) dapat mempengaruhi makna yang disampaikan (semantik). Sebuah kalimat yang disusun dengan cara yang berbeda dapat mengubah makna kalimat tersebut. Contohnya, kalimat “Kucing makan ikan” memiliki makna yang berbeda dengan “Ikan makan kucing,” meskipun kata-katanya sama, karena sintaksisnya berbeda.

Manakah yang baku: olahraga atau olah raga?

Kata yang baku dalam bahasa Indonesia adalah “olahraga.” Penulisan ini sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Agar suatu aktivitas dapat digolongkan sebagai olahraga, ada beberapa prinsip dasar yang umumnya harus dipenuhi. Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut:

  1. Aktivitas Fisik:
    • Olahraga harus melibatkan aktivitas fisik yang terstruktur dan dilakukan dengan intensitas tertentu. Aktivitas ini dapat berupa gerakan tubuh yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran fisik, kekuatan, ketahanan, kelincahan, atau keterampilan motorik.
  2. Tujuan Tertentu:
    • Olahraga dilakukan dengan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, kompetisi, rekreasi, atau pengembangan keterampilan fisik. Tujuan ini bisa bersifat pribadi (misalnya, menjaga kebugaran) atau kolektif (misalnya, memenangkan pertandingan).
  3. Aturan yang Jelas:
    • Setiap olahraga memiliki seperangkat aturan atau regulasi yang jelas dan diterima secara umum, yang mengatur bagaimana aktivitas tersebut dilakukan, bagaimana pemenang ditentukan, dan bagaimana perilaku peserta diatur. Aturan ini memastikan keseragaman dalam pelaksanaan dan penilaian.
  4. Kompetisi dan Performa:
    • Olahraga biasanya melibatkan elemen kompetisi, baik melawan orang lain maupun melawan diri sendiri (misalnya, dalam olahraga individu). Kompetisi ini dapat berlangsung dalam berbagai bentuk, seperti pertandingan, perlombaan, atau pengukuran pencapaian tertentu (misalnya, rekor waktu atau jarak).
  5. Pengukuran dan Evaluasi:
    • Kinerja dalam olahraga seringkali diukur dan dievaluasi berdasarkan standar atau kriteria tertentu. Ini bisa berupa skor, waktu, jarak, jumlah poin, atau penilaian lain yang memungkinkan perbandingan antara peserta atau antara performa saat ini dengan performa sebelumnya.
  6. Partisipasi Sukarela:
    • Olahraga harus dilakukan secara sukarela dan dengan niat untuk mencapai tujuan tertentu, seperti kebugaran, hiburan, atau prestasi. Kegiatan yang dipaksakan atau dilakukan di luar kehendak pribadi biasanya tidak digolongkan sebagai olahraga.
  7. Rekreasi atau Hiburan:
    • Selain kompetisi, olahraga sering kali juga memiliki elemen rekreasi atau hiburan, baik bagi peserta maupun penonton. Olahraga memberikan kepuasan emosional dan sosial, baik melalui partisipasi aktif maupun melalui keterlibatan sebagai penonton atau pendukung.

Jika suatu aktivitas memenuhi prinsip-prinsip dasar ini, maka aktivitas tersebut dapat digolongkan sebagai olahraga. Contoh olahraga mencakup berbagai kegiatan dari permainan sederhana hingga kompetisi tingkat tinggi.

Manakah yang baku: mengapa atau kenapa?

Kata yang baku dalam bahasa Indonesia adalah “mengapa.”

“Kenapa” juga merupakan kata tanya yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan informal, namun dalam konteks penulisan resmi atau formal, “mengapa” adalah pilihan yang lebih tepat.

Keduanya memiliki makna yang sama, yaitu menanyakan alasan atau sebab, namun “mengapa” dianggap lebih sesuai dengan kaidah bahasa baku.