Category Archives: Komunikasi

Apa beda overclaim dan false claim?

Istilah overclaim dan misclaim termasuk dalam kategori kesalahan informasi atau klaim yang tidak tepat. Setiap istilah ini memiliki makna yang spesifik tergantung pada konteks, terutama dalam komunikasi, hukum, atau pemasaran. Berikut adalah penjelasan masing-masing:

  1. Overclaim:
    • Pengertian: Overclaim adalah tindakan mengklaim sesuatu secara berlebihan atau melebih-lebihkan fakta. Biasanya, ini terjadi ketika seseorang atau suatu pihak menyatakan bahwa produk, layanan, atau prestasi mereka lebih baik atau lebih unggul daripada kenyataannya.
    • Contoh: Sebuah iklan pasta gigi yang mengklaim dapat memutihkan gigi dalam 24 jam, padahal kenyataannya tidak mungkin terjadi dalam waktu sesingkat itu.
  2. Misclaim:
    • Pengertian: Misclaim adalah tindakan membuat klaim yang salah atau tidak benar. Misclaim seringkali tidak disengaja dan bisa terjadi karena kesalahan informasi, asumsi yang salah, atau kekeliruan dalam pemahaman.
    • Contoh: Sebuah artikel berita yang salah mengklaim bahwa seorang tokoh terkenal telah meninggal, padahal orang tersebut masih hidup.
  3. False Claim:
    • Pengertian: False claim adalah klaim yang sepenuhnya tidak benar, yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar. Berbeda dengan misclaim, false claim lebih cenderung disengaja, dengan tujuan untuk menipu atau memanipulasi.
    • Contoh: Seseorang yang mengklaim memiliki gelar akademik dari universitas terkemuka, padahal dia tidak pernah kuliah di sana.
  4. Underclaim:
    • Pengertian: Underclaim adalah kebalikan dari overclaim, yaitu tindakan membuat klaim yang lebih rendah dari kenyataan atau mengurangi fakta. Ini dapat dilakukan untuk merendahkan ekspektasi atau menyederhanakan informasi.
    • Contoh: Sebuah perusahaan teknologi yang merendahkan kemampuan produk baru mereka, padahal produk tersebut sebenarnya jauh lebih baik dari yang disebutkan.

Secara umum, perbedaan utama dari istilah-istilah ini adalah pada niat dan skala kesalahan dalam klaim yang dibuat. Overclaim melebih-lebihkan, misclaim salah informasi, false claim sepenuhnya keliru, dan underclaim justru meremehkan klaim yang seharusnya lebih besar.

Perbedaan utama antara misclaim dan false claim terletak pada niat dan kesalahan informasi yang mendasari klaim tersebut:

  1. Misclaim:
    • Pengertian: Misclaim adalah klaim yang salah atau tidak akurat, tetapi kesalahan ini biasanya tidak disengaja. Misclaim sering kali terjadi karena ketidaktahuan, kesalahan dalam memahami informasi, atau kesalahan komunikasi. Biasanya, misclaim bukanlah hasil dari niat jahat atau upaya menipu, melainkan hanya kekeliruan yang tidak sengaja.
    • Contoh: Seseorang yang salah mengklaim bahwa suatu produk mengandung bahan organik, padahal sebenarnya produk tersebut tidak, tetapi kesalahan itu terjadi karena kurangnya pemahaman atau informasi yang tidak lengkap.
  2. False Claim:
    • Pengertian: False claim adalah klaim yang salah secara disengaja dan sering kali digunakan dengan niat untuk menipu atau memanipulasi. Dalam false claim, pihak yang membuat klaim tersebut mengetahui bahwa informasi yang disampaikan tidak benar, tetapi tetap menyampaikannya untuk mencapai tujuan tertentu, seperti mendapatkan keuntungan finansial, memperdaya orang lain, atau menghindari tanggung jawab.
    • Contoh: Seseorang mengklaim telah menyelesaikan sebuah proyek besar untuk mendapatkan promosi, padahal mereka tidak pernah mengerjakan proyek tersebut, dan mereka sepenuhnya sadar bahwa klaim itu salah.

Mengapa grapefruit adalah jeruk, bukan anggur?

Grapefruit sebenarnya adalah jenis jeruk, bukan anggur, karena berasal dari genus Citrus, yang mencakup semua jenis jeruk. Meski namanya dalam bahasa Inggris mengandung kata “grape” (anggur), buah ini tidak memiliki hubungan dengan anggur. Alasan grapefruit diberi nama demikian adalah karena cara buahnya tumbuh, yaitu dalam kelompok atau tandan yang menyerupai kumpulan anggur di pohon.

Secara botani, grapefruit adalah hibrida alami antara pomelo (Citrus maxima) dan jeruk manis (Citrus sinensis), menjadikannya bagian dari keluarga jeruk. Nama grapefruit pertama kali digunakan pada abad ke-18 ketika buah ini ditemukan di Karibia, dan nama ini merujuk pada kemiripan bentuk pertumbuhan buah-buahannya dengan anggur, bukan pada rasanya atau komposisinya.

Di Indonesia, grapefruit dikenal sebagai jeruk Bali, meskipun sebenarnya tidak berasal dari Bali. Nama ini mungkin muncul karena ukuran grapefruit yang besar menyerupai jeruk-jeruk besar lokal di Indonesia, seperti pomelo (jeruk besar) yang sering ditemukan di Bali. Namun, perlu dicatat bahwa pomelo dan grapefruit adalah dua jenis buah yang berbeda. Grapefruit merupakan hasil persilangan alami antara pomelo dan jeruk manis.

Kesalahpahaman ini terjadi karena kemiripan fisik antara pomelo dan grapefruit, yang sering dianggap sebagai jenis jeruk yang sama. Pomelo dan grapefruit adalah dua jenis buah jeruk yang sering kali dianggap serupa karena ukurannya yang besar, namun sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Berikut adalah perbedaan antara pomelo dan grapefruit:

1. Asal Usul

  • Pomelo (Citrus maxima) merupakan spesies jeruk asli dan salah satu jeruk terbesar yang ditemukan di Asia Tenggara. Buah ini sudah lama dikenal dan dibudidayakan di wilayah ini.
  • Grapefruit (Citrus × paradisi) adalah hasil persilangan alami antara pomelo dan jeruk manis. Buah ini pertama kali ditemukan di Karibia pada abad ke-18, sehingga bisa disebut sebagai hibrida.

2. Ukuran dan Bentuk

  • Pomelo umumnya lebih besar daripada grapefruit, dengan diameter bisa mencapai 25-30 cm. Kulitnya juga lebih tebal dan kasar.
  • Grapefruit sedikit lebih kecil, biasanya sekitar 10-15 cm. Kulitnya lebih tipis dibandingkan pomelo, tetapi tetap lebih tebal daripada jeruk biasa.

3. Rasa

  • Pomelo memiliki rasa manis dan segar, dengan sedikit keasaman yang lebih lembut. Daging buahnya juga sering kali lebih berserat dan kering dibanding grapefruit.
  • Grapefruit cenderung memiliki rasa yang lebih pahit dan asam, terutama pada varietas grapefruit merah atau pink. Perpaduan rasa manis, asam, dan pahit ini yang membuat grapefruit dikenal memiliki cita rasa kompleks.

4. Warna Daging Buah

  • Pomelo biasanya memiliki daging buah yang berwarna putih atau merah muda pucat. Warna dagingnya juga cenderung lebih pucat dibandingkan grapefruit.
  • Grapefruit bisa memiliki daging buah berwarna merah, pink, atau kuning, tergantung varietasnya. Varietas grapefruit merah lebih populer karena cenderung lebih manis daripada yang berwarna kuning.

5. Kandungan Gizi

  • Grapefruit umumnya lebih rendah kalori dan kaya akan vitamin C, serat, serta antioksidan. Grapefruit merah atau pink juga mengandung likopen, antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan jantung.
  • Pomelo juga kaya akan vitamin C, serat, dan rendah kalori, tetapi tidak sepopuler grapefruit dalam hal penelitian kesehatan yang mendetail. Pomelo biasanya lebih rendah kadar asam daripada grapefruit.

6. Popularitas dan Kegunaan

  • Pomelo lebih umum ditemukan di Asia Tenggara dan sering dikonsumsi segar atau dalam bentuk salad, terutama di negara-negara seperti Thailand dan Vietnam.
  • Grapefruit lebih populer di negara-negara Barat dan sering dikonsumsi sebagai bagian dari sarapan atau dalam bentuk jus, karena sifatnya yang menyegarkan.

Secara keseluruhan, meskipun pomelo dan grapefruit berasal dari keluarga jeruk yang sama dan memiliki beberapa kemiripan, mereka berbeda dalam rasa, ukuran, warna, serta kegunaan. Pomelo lebih ringan dan manis, sedangkan grapefruit lebih asam dan sering memiliki rasa pahit yang khas.

Bagaimana membaca bisa menjadi alat penelitian yang efektif?

Membaca memiliki peran yang sangat penting dalam proses penelitian, terutama ketika Anda memulai dengan meninjau artikel tinjauan pustaka yang kohesif dan komprehensif. Artikel tinjauan pustaka mampu memberikan wawasan berharga serta perspektif luas tentang topik yang Anda pilih, membantu membangun fondasi bagi perjalanan penelitian Anda. Namun, anda mungkin bertakon-takon bagaimana cara memaksimalkan membaca sebagai alat penelitian yang efektif?

Mulailah dengan Artikel Tinjauan Pustaka untuk Perspektif yang Lebih Luas

Ketika memulai proyek penelitian, salah satu cara terbaik untuk mendapatkan pandangan menyeluruh tentang topik Anda adalah dengan membaca tinjauan pustaka. Artikel tinjauan pustaka idealnya merangkum dan menggabungkan banyak hasil penelitian, memungkinkan Anda memahami tema utama, perdebatan, dan temuan dalam bidang tersebut. Artikel tinjauan pustaka bertindak sebagai batu loncatan yang membantu Anda mengidentifikasi celah dalam literatur yang ada (research gap) serta menentukan di mana kontribusi (novelty) penelitian Anda diperlukan.

Jangan Hanya Membaca—Buat Catatan dan Anotasi

Membaca sebuah artikel hanya untuk mengatakan bahwa Anda telah membacanya tidak akan membantu Anda menyimpan informasi penting. Sebagai gantinya, biasakan untuk membuat anotasi dan catatan. Strategi ini akan menghemat waktu Anda di kemudian hari karena mengurangi kebutuhan untuk membaca ulang keseluruhan artikel. Terserah jika Anda lebih suka metode catatan manual dengan kertas dan pensil atau menggunakan perangkat lunak pencatat digital, yang paling penting adalah Anda aktif berinteraksi dengan teks yang anda baca.

Saat membaca, tulislah pemikiran Anda, soroti poin-poin penting, dan buat catatan pada bagian yang tidak jelas atau belum anda pahami. Jika ada sesuatu yang membingungkan, jangan ragu untuk menandainya dan tanyakan kepada dosen atau teman sejawat Anda nanti. Artikel ilmiah seringkali padat, rumit, dan sulit dipahami, bahkan bagi para ahli di bidangnya, jadi tidak perlu merasa kecil hati, takut, atau malu. Tujuan Anda adalah membaca secara kritis—jadi jangan takut untuk menulis apa yang Anda pikirkan saat membaca.

Definisikan Konsep Kunci untuk Pemahaman yang Lebih Baik

Salah satu praktik penting ketika membaca artikel ilmiah adalah memperjelas konsep-konsep kunci yang relevan dengan pertanyaan penelitian Anda. Sebagai penulis penelitian, sangat penting untuk menyertakan definisi ilmiah dari istilah utama yang Anda gunakan. Sebagai pembaca, membuat anotasi definisi ini membantu Anda memahami perdebatan ilmiah yang sedang berlangsung dan menghubungkan berbagai perspektif yang ada terkait topik Anda. Definisi sering kali diperdebatkan di antara para ilmuwan, dan pemahaman perbedaan ini penting karena dapat mempengaruhi bagaimana cara suatu konsep diukur/dinilai dalam berbagai penelitian.

Catat Sumber Utama dan Referensi

Saat membaca artikel, perhatikan sumber-sumber yang dikutip oleh penulis. Jika ada informasi latar belakang atau fakta tertentu yang ingin Anda gunakan dalam penelitian Anda sendiri, sangat penting untuk mencatat sumber asli dari informasi tersebut. Lalu cari dan baca sumber asli tersebut. Ketika menulis manuskrip Anda, selalu kutip sumber utama di mana informasi itu berasal.

Sebagai contoh, jika Anda membaca Artikel A dan penulisnya merujuk pada hasil penelitian dari Artikel B, pastikan Anda menemukan Artikel B dan memverifikasi isinya. Ini memastikan keakuratan serta memungkinkan Anda menemukan informasi tambahan yang berguna dari sumber utama. Selain itu, periksa kembali interpretasi Artikel A terhadap Artikel B untuk memastikan bahwa interpretasinya sesuai dengan temuan asli dari penelitian tersebut.

Membaca Kritis: Berinteraksi, Bertanya, dan Refleksikan

Terakhir, membaca tidak seharusnya menjadi aktivitas pasif. Terlibatlah secara kritis dengan materi yang anda baca, pertanyakan temuan atau opini penulis, dan refleksikan bagaimana setiap artikel berkontribusi pada percakapan yang lebih luas dalam bidang Anda. Menulis catatan saat membaca membantu Anda membentuk pendapat sendiri dan memahami lebih baik kekuatan serta keterbatasan literatur yang ada.

Dengan menjadikan membaca sebagai proses yang aktif dan penuh pemikiran, Anda tidak hanya akan meningkatkan pemahaman Anda terhadap materi, tetapi juga memperkuat fondasi penelitian Anda.

Kesimpulan: Bagaimana Membaca Dapat Menjadi Alat Penelitian Terbaik Anda

Membaca lebih dari sekadar mengumpulkan informasi—ini adalah tentang berinteraksi secara kritis dengan literatur yang ada, mempertajam pemahaman tentang konsep-konsep kunci, dan membangun dasar yang kuat untuk penelitian Anda. Dengan membuat anotasi secara aktif, melacak sumber utama, dan merefleksikan bacaan Anda, Anda dapat menggunakan membaca sebagai alat penelitian yang kuat yang akan meningkatkan kualitas dan kedalaman karya ilmiah Anda.

Sumber asli: https://uta.pressbooks.pub/advancedresearchmethodsinsw/chapter/6-4-annotating-sources/

[Editor: Yoseph Samodra]

Apa itu Metode Cornell dalam membuat catatan?

Metode Cornell dan Alternatifnya: Cara Efektif Mencatat dan Memahami Bacaan

Mencatat adalah salah satu keterampilan penting untuk memperdalam pemahaman dan membantu mengingat informasi penting. Mungkin anda bertakon-takon apa itu Metode Cornell? Metode Cornell adalah salah satu teknik mencatat yang sangat populer, terutama di kalangan pelajar dan peneliti. Namun, ada juga alternatif lain yang sama efektifnya. Artikel ini akan membahas metode Cornell dan beberapa alternatif yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan produktivitas belajar Anda.


Apa Itu Metode Cornell?

Metode Cornell adalah teknik mencatat yang membagi halaman menjadi tiga bagian:

  1. Kolom Kunci (kiri): Berisi kata kunci, ide utama, atau pertanyaan.
  2. Area Catatan (kanan): Di sinilah Anda mencatat informasi lebih rinci saat membaca atau mendengar kuliah/ceramah.
  3. Bagian Ringkasan (bawah): Setelah mencatat, buat ringkasan singkat di bagian bawah halaman untuk membantu tinjauan cepat nanti.

Metode ini sangat efektif karena memaksa Anda untuk mengorganisir informasi secara sistematis dan memberi ruang bagi refleksi dan pemahaman mendalam.

Contoh Singkat dari Buku Atul Gawande, Being Mortal:

Kolom KunciArea Catatan
Prioritas di akhir hidupOrang lebih peduli pada hal-hal seperti menghindari rasa sakit, menjaga hubungan dengan keluarga, serta kejelasan mental, daripada hanya memperpanjang hidup saja.
Menghindari penderitaanSurvei menunjukkan ini adalah prioritas utama bagi banyak orang. Mereka ingin hidup tanpa rasa sakit, terutama saat mendekati akhir kehidupan.

Ringkasan: Orang tidak hanya ingin memperpanjang hidup, tetapi juga menghindari rasa sakit, menjaga hubungan dengan keluarga, dan tetap sadar mental.


Alternatif Metode Cornell: Teknik yang Sama Efektifnya

Jika Metode Cornell tidak cocok untuk gaya belajar Anda, berikut beberapa alternatif dengan struktur yang setara:

1. Metode Split-Page

Metode ini sangat mirip dengan Cornell, tetapi lebih fleksibel dalam mengatur kolom dan mencatat. Anda tetap membagi halaman menjadi dua kolom (kiri untuk kata kunci dan kanan untuk catatan detail) serta menyediakan bagian bawah untuk ringkasan.

Manfaat: Lebih fleksibel dibanding Cornell, namun tetap terorganisir dengan baik.

2. Metode Outline

Metode Outline mengorganisir informasi dalam bentuk hierarki, menggunakan poin-poin utama dan sub-poin untuk memecah topik secara lebih rinci.

Kapan Digunakan: Cocok untuk pelajaran yang memiliki struktur yang jelas, seperti sejarah atau sains.

3. Metode Mind Mapping

Mind Mapping adalah teknik visual yang menghubungkan konsep melalui cabang-cabang dari satu ide utama. Teknik ini bagus untuk subjek kreatif atau brainstorming.

Kapan Digunakan: Ideal untuk menghubungkan ide-ide yang saling berhubungan atau saat merencanakan proyek.

4. Metode Charting

Metode ini menggunakan tabel untuk membandingkan berbagai konsep atau fakta secara langsung.

Kapan Digunakan: Cocok untuk membandingkan teori atau data, misalnya dalam ekonomi atau sains.

5. Metode Sentence

Teknik ini berfokus pada menulis setiap ide sebagai satu kalimat, sehingga cocok untuk menangkap informasi yang diberikan secara cepat.

Kapan Digunakan: Berguna untuk ceramah yang bergerak cepat atau bahan bacaan yang padat.


Manfaat dari Mencatat yang Terstruktur

Menggunakan teknik mencatat yang terstruktur seperti Cornell atau alternatifnya dapat:

  • Meningkatkan daya ingat dan pemahaman.
  • Membantu mengorganisir ide-ide kompleks.
  • Mempermudah proses tinjauan sebelum ujian atau presentasi.

Dalam dunia yang semakin kompleks, mencatat dengan metode yang tepat adalah kunci untuk menguasai berbagai informasi. Pilih metode yang paling sesuai dengan gaya belajar Anda dan cobalah beberapa teknik untuk menemukan yang paling efektif.


Kesimpulan

Metode Cornell merupakan alat yang sangat efisien untuk mencatat, terutama jika Anda mencari struktur dan keteraturan. Namun, jika Anda menginginkan fleksibilitas atau teknik lain, alternatif seperti Metode Split-Page, Outline, atau Mind Mapping bisa menjadi pilihan yang tak kalah efektif. Yang terpenting adalah menemukan teknik yang membantu Anda memahami dan mengingat informasi dengan cara yang paling efisien.

Semoga artikel ini membantu Anda menemukan metode mencatat yang tepat dan meningkatkan produktivitas belajar Anda!

Apa perbedaan antara efektif, efisien, efektivitas, efisiensi, dan efikasi?

Berikut adalah perbedaan antara efektif, efisien, efisiensi, efektivitas, dan efikasi:

  1. Efektif:
    • Merujuk pada kemampuan mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan. Sesuatu dikatakan efektif jika mampu memenuhi atau menghasilkan sesuai dengan target yang ditetapkan.
    • Contoh: “Strategi ini efektif dalam meningkatkan penjualan.”
  2. Efisien:
    • Berkaitan dengan penggunaan sumber daya (waktu, uang, tenaga) yang minimal untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sesuatu yang efisien tidak hanya mencapai tujuan, tetapi juga melakukannya dengan biaya atau usaha yang lebih rendah.
    • Contoh: “Mesin ini sangat efisien dalam menggunakan energi.”
  3. Efisiensi:
    • Konsep atau ukuran tentang seberapa baik sumber daya digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Efisiensi adalah aspek teknis yang mengukur rasio antara input dan output.
    • Contoh: “Efisiensi produksi meningkat setelah menggunakan teknologi baru.”
  4. Efektivitas:
    • Mengacu pada tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu. Ini lebih menekankan pada hasil akhir dan apakah tujuan tercapai atau tidak, tanpa memperhatikan biaya atau sumber daya yang digunakan.
    • Contoh: “Efektivitas kampanye iklan tersebut sangat baik dalam menarik pelanggan baru.”
  5. Efikasi:
    • Merujuk pada kemampuan sesuatu (misalnya obat atau metode) untuk memberikan hasil atau efek yang diharapkan di bawah kondisi ideal. Biasanya digunakan dalam konteks medis atau farmasi.
    • Contoh: “Efikasi vaksin ini terbukti tinggi dalam uji klinis.”

Secara ringkas, efektif dan efektivitas menekankan pencapaian tujuan, sedangkan efisien dan efisiensi menekankan pada penggunaan sumber daya. Efikasi lebih khusus digunakan dalam konteks medis atau ilmiah untuk menunjukkan hasil di bawah kondisi yang ideal.

Apa beda romansa, memori, dan nostalgia?

Romansa, nostalgia, dan memori adalah konsep yang berkaitan dengan pengalaman emosional dan ingatan, namun memiliki makna yang berbeda:

  1. Romansa: Mengacu pada perasaan cinta, kasih sayang, atau keintiman yang kuat, sering kali terkait dengan hubungan romantis. Romansa juga bisa menggambarkan suasana atau perasaan hangat dan mendalam yang penuh emosi dalam konteks hubungan atau pengalaman yang idealis dan indah. Contoh: “Romansa antara dua orang yang sedang jatuh cinta.”
  2. Nostalgia: Merupakan perasaan rindu atau kerinduan terhadap masa lalu, biasanya masa yang dianggap lebih bahagia atau penuh kenangan indah. Nostalgia sering kali dipicu oleh pengalaman atau objek yang mengingatkan seseorang pada masa lalu, seperti lagu, foto, atau aroma tertentu. Contoh: “Mendengarkan lagu lama itu membuatku merasa nostalgia akan masa kecilku.”
  3. Memori: Secara umum, memori adalah ingatan atau kemampuan untuk mengingat kembali pengalaman, informasi, atau peristiwa di masa lalu. Memori dapat netral, tanpa muatan emosional yang kuat, dan bisa mencakup pengalaman baik atau buruk. Contoh: “Memori tentang liburan tahun lalu masih sangat jelas di pikiranku.”

Perbedaannya:

  • Romansa berfokus pada perasaan cinta atau kehangatan emosional dalam konteks tertentu.
  • Nostalgia melibatkan kerinduan emosional terhadap masa lalu yang menyenangkan atau berkesan.
  • Memori lebih netral, hanya mencakup apa yang diingat, tanpa selalu melibatkan emosi tertentu.

Bagaimana cara membuat laporan kunjungan ke museum?

  1. Mulai dengan memberikan latar waktu dan tempat. Jelaskan kapan acaranya, jam berapa mulai kumpul di sekolah, kapan mulai masuk museum, di mana alamat museumnya, dan lain-lain. Dan lain-lain bisa berupa info biaya kunjungan untuk umum atau rombongan, ancer-ancer lokasi museum, atau jalur transportasi untuk mengunjungi museum.
  2. Jelaskan secara umum bagian-bagian utama museum, atau gedung-gedungnya ada apa saja yang dilihat. Sebutkan bagian atau gedung mana yang paling menarik perhatianmu, dan manakah yang paling tidak menarik menurutmu. Ini adalah laporanmu, jadi sangat boleh memberikan penilaian suka/tidak suka. Berikan alasannya juga agar pembaca bisa memahami penilaianmu.
  3. Lakukan hal yang sama untuk benda atau kegiatan apa di museum itu yang paling menarik dan yang paling tidak menarik. Memberi tahu pembaca tentang hal yang tidak menarik (setidaknya menurut seleramu) akan membantu calon pengunjung untuk menyesuaikan harapan mereka dan membantu pengelola museum jika mau berbenah dan memperbaiki diri.
  4. Rangkumkan manfaat dari kunjunganmu kali ini ke museum itu. Sampaikan paling banyak tiga hal baik yang kamu pelajari. Kalau mau menyampaikan saran perbaikan, tuliskan dalam satu kalimat yang tegas tapi sopan.
  5. Tutup laporanmu dengan rincian kegiatan di akhir acara atau ada berapa kali foto bersama. Tuliskan berapa lama kalian di museum atau kapan keluar dari museum. Sampaikan juga setelah kegiatan kunjungan usai, kalian menuju ke mana dan menggunakan apa. Boleh diberi satu kalimat seperti ini: Sampai jumpa lagi Museum XYZ!