Tag Archives: baclofen

Apa saja obat untuk cegukan?

Cegukan, juga dikenal sebagai hiccups atau singultus, adalah kondisi pernapasan yang ditandai dengan episode berulang dari inspirasi cepat dengan volume besar yang segera diikuti oleh penutupan glotis. Episode ini biasanya terjadi tunggal di antara periode inspirasi normal. Cegukan terkait dengan kontraksi tidak terkendali dan tidak disengaja dari otot diafragma dan toraks. Cegukan dapat muncul secara “spontan”, setelah konsumsi makanan atau minuman, atau akibat berbagai penyakit atau intervensi medis. Setidaknya 130 kondisi dan 16 intervensi telah diidentifikasi sebagai pemicu potensial cegukan. Faktor risiko termasuk jenis kelamin pria, penyakit refluks gastroesofageal, kanker esofagus, mual dan muntah, serta penggunaan obat-obatan tertentu, banyak di antaranya obat untuk pasien tumor/kanker (misalnya, deksametason, 5-fluorouracil, cisplatin, oxaliplatin, carboplatin, irinotecan, etoposid, atau benzodiazepin).[1]

Cegukan akut yang berlangsung beberapa menit sangat umum dan dapat sembuh sendiri. Sebaliknya, cegukan yang persisten dan sulit diatasi yang berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan jarang terjadi, namun bisa sangat mengganggu dan sulit diobati. Jika penyebabnya jelas, maka penyebab tersebut harus diobati. Jika tidak ditemukan penyebab, pengobatan empiris untuk menekan GERD mungkin dapat membantu beberapa pasien. Berdasarkan data yang terbatas mengenai efektivitas dan keamanan, baclofen dan gabapentin dapat dipertimbangkan sebagai terapi lini pertama untuk cegukan yang persisten dan sulit diatasi, dengan metoclopramide dan chlorpromazine sebagai cadangan. Gabapentin mungkin aman dan efektif untuk pengelolaan jangka panjang, terutama pada pasien dengan penyakit sistem saraf pusat. Penggunaan metoclopramide untuk cegukan tidak lagi direkomendasikan untuk pengobatan jangka panjang. Pengalaman klinis juga mendukung penggunaan chlorpromazine dan neuroleptik lainnya untuk pengelolaan cegukan akut, tetapi tidak untuk jangka panjang.[2]

Referensi:

  1. Bacak, B.J. and Danner, S.M., 2023. Hiccups are a manifestation of central respiratory arrhythmias. Medical Hypotheses179, p.111165.
  2. Steger, M., Schneemann, M. and Fox, M. (2015), Systemic review: the pathogenesis and pharmacological treatment of hiccups. Aliment Pharmacol Ther, 42: 1037-1050.