Tag Archives: cacing

Apa itu Leucochloridium paradoxum?

Leucochloridium paradoxum adalah parasit cacing pipih (flatworm) yang termasuk dalam kelas Trematoda. Parasit ini terkenal karena siklus hidupnya yang unik dan pengaruhnya yang mencolok terhadap inangnya.

Ciri-ciri utama Leucochloridium paradoxum:

  1. Inang Utama: Parasit ini menggunakan burung sebagai inang definitif, di mana ia akan berkembang biak dan menghasilkan telur yang kemudian keluar melalui feses burung.
  2. Inang Sementara: Sebelum mencapai inang utamanya, L. paradoxum menggunakan siput sebagai inang sementara. Siput ini sering kali adalah spesies dari keluarga Succineidae.
  3. Modifikasi Perilaku Inang: Setelah memasuki tubuh siput, L. paradoxum akan membentuk sporocyst yang terlihat seperti cacing berwarna hijau cerah atau coklat yang menggeliat-geliat. Sporocyst ini masuk ke dalam tentakel mata siput, yang menyebabkan tentakel tersebut membengkak dan bergerak-gerak dengan mencolok. Perubahan ini membuat tentakel siput menyerupai ulat atau serangga kecil, yang menarik perhatian burung predator.
  4. Mekanisme Penyebaran: Ketika burung memakan tentakel siput yang terinfeksi, parasit ini masuk ke dalam sistem pencernaan burung, dan siklus hidupnya pun berulang. Siput yang kehilangan tentakelnya biasanya tetap hidup, dan tentakel tersebut dapat tumbuh kembali. Namun, siput tersebut masih bisa terinfeksi kembali oleh parasit.
  5. Fenomena Zombie: Karena kemampuannya mengendalikan perilaku siput inangnya, L. paradoxum sering disebut sebagai parasit “zombie”. Siput yang terinfeksi cenderung bergerak ke tempat yang lebih terang, meskipun ini meningkatkan risiko dimangsa oleh burung.

Parasit ini sering digunakan sebagai contoh dalam studi biologi evolusi dan ekologi karena interaksinya yang rumit dengan inangnya serta pengaruhnya terhadap perilaku inang.